Rabu, April 23

Lembar Untuk Suami

Buku yang karenamu aku cemburu arie lupa buat nulis yang ada di lembar terakhir yang pentingnya justru.. hehe..

Tahapan "Rekonsiliasi" Saat Istri Cemburu

1. Ketika api cemburu tengah menyala nyala, sementara tabah dulu untuk tidak menyapa. Jangankan sapaan biasa, sapaan mesrapun, bisa menjadi bensin penambah besar nyala api praduga. Kendalikan diri, jangan sampai ikut ikutan terbawa emosi.

2. Begitu api cemburu redup, ajaklah bicara. Dekati ia (istri), gamit punggungnya, kalau ia diam, peluklah. Bicaralah dengan lemah lembut, tanyakan kepada istri mengapa ia terlihat bermuram durja. Tidak usahlah menduga duga sumber ragu adalah cemburu.

3. Biarkan istri menumpahkan segala keluh kesah penyebab ia cemburu. Jangan pernah menyela. Tunggu sampai ia selesai.

4. Menghadapi istri, berlapang dadalah Anda, penuhi perasaan Anda dengan pemakluman dan kesabaran tak berbatas. Mengalahlah. Meskipun Anda (merasa) benar. Dahului istri dalam hal meminta maaf. Sebagai bentuk kesadaran: barangkali Anda memang khilaf. Tanpa Anda sadari sikap tersebut akan membuat hati istri Anda menjadi lembut. Dan itu modal penting untuk memulai sebuah dialog.

5. Tanyakan kepada istri pada bagian mana dari perilaku Anda yang membuat hatinya kebat kebit. Dialogkan itu. Dengan mendialogkan sebenarnya Anda tengah membantu istri mengambil jarak dengan masalah (rasa cemburu). Dialog dibangun bukan untuk mencari siapa yang salah, tapi mencari solusi, baiknya bagaimana. Saling mempertanyakan keabsahan perilaku antara keduanya (rasa cemburu dan pemicunya).

6. Jika Anda mengalami kesulitan berkomunikasi/berdialog dengan istri, khususnya ketika ada masalah, jadikan tulisan sebagai media bicara. Mintalah istri menuliskan semua ganjalan hatinya. Dan jawablah kegundahan hati itu dengan tulisan pula.

7. Jadikan aturan agama (syar'i) dan akhlak menjadi pendulum/bandul atau penengah/wasit bagi suatu perbedaan cara pandang antara Anda dan isteri tentang sesuatu yang dapat menyebabkan datangnya fitnah. Salah satunya cemburu.

8. Baiknya jangan pernah menyelesaikan suatu masalah, termasuk rasa cemburu, melalui pintu bernama lupa. Misalnya dengan berucap: "biarlah rasa cemburunya berkurang dan hilang bersama waktu." Bicarakanlah rasa cemburu itu.

9. Rayakan keberhasilan Anda memadamkan api cemburu lewat "berbagi kasih" dengan istri Anda.

Dikutip dari tulisan : Agus M. Irkham

0 comments: